kan berhenti

kuberi satu senyum untukmu
disaat ku harus terbaring kesakitan
kuberi cerita indah untukmu
disaat ku harus terbaring tak berdaya
maafkan tuk semua kepura-puraanku
tak mampuku tuk melihatmu menangis
tak kuasaku tuk melihatmu cemas
sedikitpun tak ingin membebanimu
disini ku hanya bisa memandangimu pergi
disini ku hanya bisa memandangimu beranjak
meninggalkanku yang tersenyum berbalut kesakitan
biarkan kunikmati sendiri hingga tak berdayaku

@12 (2)

menangis itu, bagus untuk mata
menangis itu, mencuci hati
menangis itu, menyeimbangkan perubahan hormonal
menangis itu, membuat mata bengkak
menanagis itu, membuat mata merah
menangis itu, menjauhkan dari pikiran duniawi
maka menangislah
terima kasih atas curhatan semalam menyadarkan ku satu hal
menangis ternyata tidak selamanya menunjukkan kelemahan kita

🙂

kata-katamu itu

co : jika kamu kehilangan aku, maka aku bukan akhir dari segalanya,
ce : kamu memang bukan akhir dari segalanya, tetapi kamu adalah awal dari segalanya
co : ciiiiaaaaaaaaaaa, .guuuubraaaaaaaaaaaakkkkkkk

ss

kau adalah pengisi dalam ruang hidupku
di saat aku inginkan rasa indah
sejuta bungapun bersemi melukiskan isi hatiku
kan ku hidupkan sebuah terang dalam hatimu
kau himpunkan kau rangkaikan seluruh kepingan hidupku yang tlah hilang
kau sematkan, kau lekatkan seluruh bayangmu
kau luluhkan, kau cairkan seluruh kebekuan hatiku yang lampau
kau bangkitkan kau hidupkan auraku 🙂

kamu kamu kamu

kamu memang bukan siapa-siapa dulu,
kamu adik kelas aku,
kamu sahabat aku,
kamu bisa jadi apa saja,
kamu memang bukan siapa-siapa awalnya,
tapi sejak saat itu kamu sudah jadi bagian dari cerita kehidupan aku,
dan itu berarti kamu bukan orang asing lagi,
titik dua bintang 😀

343101909

the sheet my hope

hope4u
ku sedang bimbang dan sedang ingin menyepi,
tatkala ketertawa terbahak didekatnya dan dia pun tertawa,
hingga kemudian ku sadar bahwa tak ada yang lucu dari pembicaraan kami,
ku semakin gelisah ketika smartphoneku tak lagi berdering ditengah harapku akan candanya lewat pesan singkat seperti hari-hari sebelumnya,
ku coba menuntut meski terkadang kasar dan menuai persepsi negative darinya, dan akupun sadar akan hal itu bahwa ku sedang menuntut,
tapi apakah ku salah jika kuberharap lebih darinya,

berharap darinya lebih dari hubungan kami saat ini ?
kuingin berteriak sekencang-kencangnya hingga mengalahkan deru hujan yang begitu deras malam ini,
“apa yang salah” dan “siapa yang harus kusalahkan” ?
apakah kusalah jika ku berharap darinya ?
itulah pertanyaan yang berulang kali ku ucapkan saat ini,
apakah ada aturan yang telah amandemen bahwa ku tak bisa berharap lebih darinya ?
“Kamu begitu keras kepala, selalu menghadapai masalah dengan emosi dan itu merupakan alasan bahwa kita tak bisa bersatu,
sifat kita bertolak belakang untuk hidup bersama”,
jawaban singkat darinya yang mencoba membuatku bungkam beberapa detik, hingga ku mencoba berfikir bahwa tidak sepenuhnya seperti itu,

ku coba meyakinkannya dengan alasan yang selalu dibentahnya yang seolah-olah tak ingin mendengar alasan dariku,
ku yang berharap lebih dikala itu menganggap bahwa kami dapat bersatu,
ya mungkin dapat menjalani hari-hari bersama hingga kami dapat mengukir sejarah indah dalam hidup ini,
Itulah harapan yang selalu terbesik dalam hatiku yang kucoba gambarkan dalam imajinasi yang baru kusadari bahwa tak ayalnya hanyalah sebuah harapan kosong,

beberapa pesan singkat yang masih tersimpan dimemori telpon kucoba buka kembali,
karena pernah suatu ketika dia mengatakan bahwa dia sempat merasa bahagia berada didekatku,
sedikit menikamati hari-harinya meski terkadang singkat dan dia pun selalu ingin bertemu meski terkadang ku terlihat cuek dihadapannya,
tapi itulah pesannya yang membuatku berpikir bahwa dia bersedia untuk hidup bersamaku,
tapi mendung tak selamanya hujan akan turun,
lalu untuk apa dia mengatakan semua itu ?
untuk apa memberikan ilustrasi yang dapat membuatku berpikir akan cinta yang kau berikan, yang kutangkap dari setiap tindakan dan perkataanmu bahwa yang kau rasakan sama halnya dengan perasaanku saat ini. Lalu untuk apa semua ini jika pada akhirnya hanya kata “aku tak bisa” yang keluar dari bibirmu.
Ku sadar bahwa ku tak dapat memetik bulan tuk kupersembahkan untukmu, tapi setidaknya kudapat memberikan setitik cahaya untuk masa depan kita.
Sejuta alasan kau coba utarakan dimalam itu, yang terkadang membuatku tak dapat berkata apa-apa lagi. Kucoba mendengarkan ucapanmu laksana puisi ditengan alunan musik yang terdengar tak jauh dari tempat kami.
Kucoba menggapai tangannya dan kugenggap sambil mengatakan
“harapan terbesarku saat ini adalah kudapat menggenggam tanganmu hingga hari tua menemuai kita berdua, tapi ku disadarkan dengan kondisi yang meneriakkan dalam hatiku bahwa mungkin malam inilah terakhir kalinya.
Aku yang hanya bisa berharap, bukan berarti ku menuntut untuk mencintaiku, dan aku yang hanya bisa mencintaimu bukan berarti kata “YA” yang harus selalu kau ucapkan, aku sadar akan hal itu.
Semua akan baik-baik saja, tak akan ada yang berubah” kucoba memberikan sinyal bahwa ku mampu menerima semua ini, ya.. kumampu menerima semua ini. Namun jika suatu saat nanti ku tak muncul lagi dihadapanmu, mungkin ku telah menghilang untuk selamanya dan tak usah kau mengkhawatirkanku, dan mungkin ketika kita berpisah malam ini hingga ku terbangun esok hari tak ada lagi hal yang perlu dikenang tentang kebersamaan kita sebelumnya. Jika suatu saat nanti kamu hidup bahagia dengan orang yang tak ingin kau sebut namanya, tak perlu kau sampaikan kepadaku, biarlah ku nikmati hari-hariku tanpamu meski terkadang begitu sulit tuk ku jalani.
Kamu pantas bahagia bersamanya, dan sangat pantas pula mempertahankan dan menjaga kepercayaannya, justru yang tak pantas adalah ketika kau menghianatinya hanya untuk orang yang begitu keras kepala dan egois sepertiku. Dia adalah orang yang begitu pantas mendampingimu dan menggenggam tanganmu ketika ingin berjalan mengarungi cerita selama hidup ini.
Lalu, hati kecilku berbisik mengingatkan untuk lebih membuka mata lebar-lebar dari yang seharusnya. Sebenarnya aku tahu.. Tak perlu aku membohongi diri sejauh ini, karena hasilnya akan tetap sama.
Takkan pernah ada tentangku, karena, ku akui atau tidak, di hatimu telah cukup sesak namanya, BUKAN namaku,”.
Mati-matian aku mencoba menelan ludahku sendiri. Merutuk dalam hati,
tak ada yang spesial dengan kenangan kita. tak ada.
Semuanya biasa saja.
Rasa seperti ini bisa terbit pada siapa saja. Tanpa ku harus memilihknya.
Karena setiap hati telah memiih hati yang akan disinggahinya dengan sendirinya. Yah dengan sendirinya, tanpa persetujuan nalar. Demikian dengannya.
Hatiku bisa saja  telah memilih hatimu, tapi disisi lain ternyata hatimu tak pernah memilih hatiku, bagaimanapun rasa itu terlanjur ku titipkan pada tulisan ini.
Aku yang hanya bisa mengingat hari-hari yang telah lalu terkadang membuat dadaku sesak dan meneteskan air mata.
Tak perlu seperti ini, masa depan terlalu ini untuk disia-siakan dengan memikirkan orang yang telah jauh, dan tak mengerti tentang perasaan.
Ku tak ingin lagi hari-hariku diwarnai kesuraman dengan harapan kosong selama ini, ku kembali marah pada keadaan yang tak memihak kepadaku.
Tapi aku begitu lemah untuk hal ini. Aku adalah orang yang begitu mencintainya dan tak dapat jauh darinya, aku hanyalah orang yang telah diracuni untuk dapat menatapnya dikeseharianku.
Aku bimbang ditengah kesunyian malam ini, tak tahu harus berbuat apa dikala kumasih begitu menginginkannya. Adakah yang mampu merasaakan apa yang menimpaku saat ini ? haruskan kusalahkan Allah yang telah mengizinkanku jatuh cinta kepadanya ? dan haruskah pula kumenuntut karena tak mengizinkanku tuk bersamanya ? mengapa Allah begitu kejam untuk masalah ini ? ku dibuat gila karenanya, ku tak dapat menatap hari-hariku lagi karena tanpanya.
Malam semakin larut, ku tak dapat lagi bercerita banyak kepada rembulan yang masih setia mendengarkanku. Izinkan kuberistirahat malam ini, izinkan kupejamkan mataku sejenak untuk melepas segala beban yang kurasakan, dan kuharap mentari diesok hari bersedia menyambutku dengan senyuman sebagai hari yang indah tuk memulai langkah baru.
Biarlah ku pergi dan menjalani hari-hariku ini dan terima kasih telah mengizinkanku selama ini menatap wajahmu yang nan indah mungkin karena senyummu, hidungmu atau mengkin karena kacamata yang menghiasi raut wajahmu, atau apalah itu, meski harus kuakui ku mengawalinya dengan menatapnya diam-diam dan sejujurnya ku begitu menikmatinya….terima kasih ya Allah 🙂

saatnya diri beranjak pergi untuk muhasabah diri

Midnight-Clock

awal yg baik belum berarti akhir nya akan baik juga,
sesuatu yg sudah dibuat akan hancur,
sesuatu yg berdiri akan jatuh,
sesuatu yg manis akan pahit,
mungkin itu bersifat pasif,
bisa jadi tidak demikian,

Allah ingin hambanya ini dapat lebih mendekatkan diri kepada Nya,
sebab belakangan ini, masalah ini itu datang menerpa silih berganti,
demi mendewasakan diri,
tanpa disadari masalah lama makin memuncak sampai ga bisa solve,

jiwaku meregang,
tubuh ini pun bergetar hebat,
berbaur jeritan ketakutan,
Yaa Rabbi. . ., alangkah sakit dan pedih,
ku putuskan saatnya diri beranjak pergi untuk muhasabah diri,

mungkin ku terlampau angkuh dengan kelebihan diri ini sehingga menepikan teguran yang datang kepadaku,
banyak hikmah yg bisa ambil dari semua ini,
insyaallah segalanya akan berangsur-angsur membaik,

ku titip coretan hari ini untuk aku tengok suatu hari nanti,
agar ku ingat kembali janji ku untuk terus muhasabah, 🙂

muhasabah

When That Day Come . . .

poohsleep

Ketika tiba saatnya nanti
Aku tak lagi disisimu
Aku tak mampu lagi menemanimu
dan Aku tak lagi tersenyum padamu

Lihatlah . . .
Semua yang telah ku lakukan
Jangan beratkan aku dengan keluhmu
Jangan halangi aku dengan tangismu

i-want-you-and-me

Ku tahu kau masih membutuhkanku
Ku tunggu sampai kau bisa berdiri
Berdiri tanpa diriku
Dan mampu berlari dengan kencang

Izinkan aku menjemput cintaku
Cinta yang selama ini terpending
Cinta yang selama ini ku pendam
Cinta yang selama ini ku nanti

Izinkan aku bersamanya
Mungkin memang ini terlihat tak adil
Atau bahkan terlihat jahat
Tapi ketahuilah kau telah memberi warna dalam hidupku

Sidang KKP FTI UBL

22 juli 2013
dari malam sudah ketar ketir, karna laporan belum di jilid dan di print,
sedangkan besok pagi nya sudah harus disidangkan,
malamnya aku dan ke dua sahabat karib ku melanjutkan penyelesaian laporan tersebut, kira2 sampai pukul setengah 2 pagi, #wew

23 juli 2013
pagi nya aku mulai print seleruh laporan, lalu aku jilid itu jam 9 ternyata,
takut ga kekejar sidang jam 11, aku suruh buru2 orng yg jilid nya,

sampai dicampus itu jam 10.30, mana belum ada persiapan yg mendalam akan materi yang akan diujikan,
kami ber 3 selalu berdoa agar dilancarkan pada saat sidang,
pada ruang F,

Photo0284

Photo0285

Photo0283

Allah memberi kemudahaan, karna yang menguji adalah dosen yg kita ber 3 kenal,
alhamdulillah, meski banyak pertanyaan yg masih aku jawab dengan ragu2,
tetapi tetap dimudahkan, sesuatu 😀

tepat adzan zuhur sidang selesai,
aku pun dekdekan melihat hasil nilai yg langsung keluar hari itu juga,
dan alhamdulillah grade B 🙂

Photo0286 Photo0287

1070088_10200754876008539_1681818009_n

546848_10200754879928637_796336387_n 64414_10200754876088541_1870845042_n 1009797_10200754883928737_1210099329_n

bisa hitung rezeki yg Allah beri ?

mmm,
seneng besok bisa ketemu hari itu lagi,
supaya bisa lebih mendekatkan diri ke Sang Maha Pencipta Allah SWT,|
ga perlu hadiah atau kado apa-apa,
karena hadiahnya ku cari dan dapatkan sendiri, sesuatu bgt #alhamdulillah

ku bersyukur atas semua rezeki yg Allah beri,
karena kan rezeki itu bukan hanya kita mendapatkan uang saja,
dapat nikmat lahir batin itu kan juga rezeki,
nikmat sehat walafiat,
nikmat panjang umur msh diberi kesempatan menjadi lebih baik,
disayang orang tua rezeki,
disayang orang2 terdekat rezeki,
masih bisa bernafas rezeki,
masih bisa melihat rezeki,
bisa bekerja rezeki,
bisa kuliah rezeki,
bisa menikmati rezeki yg Allah beri itu rezeki juga,
dan masih banyak lagi,
kalo di hitung2 ga akan pernah terhitung tuh rezeki,

harus pandai2 bersyukur,
klo kata nyokap, shalat itu jangan ditinggalkan,
karna disitulah link kita ke Allah, makarnya shalat adalah tiang agama,
sunnahnya sambil jalan,
mmm,
inget doa dhuha kan :

“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.

 

ga terduga, Allah Maha Segalanya

z z z z z z
kamis dini hari sperti biasa terbangun sahur,
kira2 pukul 03:12,
ku siapkan menu sahurku dg tema nasi goreng telor dadar super pedas++ #wew 😀
padahal masih nguap2 :O 😮
tapi biarkan dinginnya pagi itu menjadi nikmat tersendiri buatku,
#Lg mangan
#wis rampung mangan
sambil baca2 soal2 exam rpl2,
dikasih ada 100 soal yg keluar di exam cuma 50 soal,
#sambil nunggu bedug subuh
#kumandang adzan subuh terdengar
ku lari menuju masjid di belakang rumah #kira2 jaraknya 500m
#shalat subuh berjama’ah
nah selesai shalat subuh ada yg ceramah tuh, tentang kehidupan dunia yg ga pernah ada habis dan puas nya, mmm #bener banget
sambil menyimak dan merenungkan,
#kala dulu ku sperti itu tetapi tidak berlangsung lama,
#karena udah ketahuan nyokap 😀 jd di ceramahin deh
alhasil berkat ceramah dari nyokap ya begini lah diriku skrg, apa adanya,
wktu menunjukan pukul 05:30, ku meninggalkan masjid,
sambil siap2 berangkat kerja,
jam 07:20 nyokap membiasakan 2 raka’at duha sblum mangkat kerja,
klu telat ga bisa dirmh ya dikantor juga gppa, #yg penting niat nya loh
sehrian di kantor ga kmna2, ngerjain apa yg bisa dikerjakan,
dr ba’da zuhur mulai baca2 soal2 rpl2 sampe ashar tuh,
karena udah pusing ya maen game aja sbentar ngilangin mumed 😀
#need for speed most wanted 2013
#diluar juga hujan deras
wine
sblum adzan maghrib, nyeduh mie dlu biar ga kosong + fokus nanti exam,
seperti biasa ba’da maghrib ku tinggalkan kantor,
#capcusss campus 😛
udah sampe campus, ke lantai 3, wis ene dosene jeng, owalah
yowis langsung masuk,
kurang lebih 5 menitan dosen udah keliling membagikan soalnya,
50 soal multiple choice, wew
ga nyangka itu hampir seluruh soal yg tadi ku baca semua,
#alhamdulillah bersyukur bgt
ada 6 soal yg ku belum paham seperti apa langkah penyelelesaiannya,
#mikir sejenak alur syntaxnya pie yo, mmm @_@
yowislah sebisanya saja, 🙂
#keluar kelas
ke masjid shlat isya biar dijln tenang,
sesampainya di rmh nyokap bilang “mau dibikinin apa ? telor apa masak mietiau”
ku jawab apa saja mah, yg penting pake nasi,
sambil makan ku ceritakan ke nyokap akan hal tadi di campus,
nyokap bilang, “tuh makanya banyakin bersyukur, yg beri itu atas kehendah Allah”
mmm, iyah ngerti mah #jawabku
cukup sekian dlu nulis nya,
nanti disambung lagi, soalnya masih banyak cerita+ilmu yg harus dishare,
insyaallah bermanfaat, aaammiiiiin 🙂
berubah dlu : taraaaaaaaa
ciat ciaaaaaaat 😀 XD

bersama harap ini

bukan aku munafik tak ingin jujur,
berkata langsung pada mu bahwa aku mencintaimu,
tapi aku hanya tak ingin mengganggumu dengan semua ungkapan cintaku,
walau kata banyak orang kau terganggu oleh diam ku dan cintaku yang begitu sangat jelas terlihat,
jika aku harus jujur,
cinta ini menggebu,
jujur pula,
aku sangat ingin tau perasaan apa yang kau miliki untukku,
(egoku) tapi tak pernah terbesit dalam anganku tuk mengetahui itu,
biar saja aku punya rasa ini untukmu,
jangan kau pertanyakan lagi,
jangan kau bicarakan lagi,
cukup untuk kau ketahui saja,
jangan kau beri cemooh dan caci maki,
seperti yang sering aku ungkapkan aku mencintaimu,
bila kau tak mencintaiku,
yasudah biarkan aku memiliki rasa ini sendiri,
jangan kau sodorkan aku pada yang lain,
aku anggap itu sebagai hinaan yang halus untukku,
terima kasih
kesekian kalinya aku ungkapkan,
dengan beberapa alasan aku menutup diri,
membiarkan hati ini menanti jawaban,
jika kau bertanya mengapa aku tak ingin tau isi hatimu padaku ??
aku akan menjawab :
jika aku tau ada 2 kemungkinan,
pertama jika kau tak mencintaiku bahkan menolakku,
aku pasti akan sedih sesedih-sedihnya,
dan tak tau seperti apa jadinya,
kedua jika kau mencintaiku bahkan menerimaku apa adanya,
aku bahagia sudah pasti dan akan berharap lebih, entahlah,
dan aku belum siap untuk itu,
maaf untuk cinta yang menggebu ini,
mungkin telah menyusahkanmu,
terima kasih untuk hati yang tulus yang selalu menemaniku, 🙂

izinkan ku tinggal diyogya

tinggal dikota besar mungkin merupakan suatu impian setiap orang yg berada didaerah atau di kampung,
karena pandangan setia orang bahwa tinggal dikota lebih menyenangkan dan hidup akan lebih terjamin dan itu ada diharapan setiap orang, termasuk saya,

image002

yogyakarta, mayarakat yang tinggal dijawa tengah dan sekitarnya tentu tahu tentang ibu kota ini,
suatu kota yang ramai, berbagai hal ada disini mulai dari hal positif sampai yang negatif, #upsss
kata orang kota tak pernah tidur, seperti jakarta 😀
#saya kerja dr pagi ke pagi lagi 🙂

images

mendengar cerita dari teman membuatku tertarik untuk melanjutkan pendidikan S2 dikota itu sambil bekerja,  insyaallah, #S1 aja blum slese
tinggal di yogya tentunya, pasti banyak pengalaman dan moment yg tidak terlupakan disana, kota good dek 😀
insyaallah bisa,

aamiiin 🙂

Harap Sabar

jangan takut dengan kesalahan,
karna itu yg akan membuatmu jd lebih baik,
aku habiskan waktuku tuk selalu mencarimu dari saat sang fajar menyapa,
hingga saat petang membenamkan sang surya,
kenapa kau selalu bersembunyi di balik dekapan sang ombak ?
dan menangis dalam butir butir hujan yang larut dalam samudra ?
tak dapatkah kau ceritakan padaku tentang hidupmu ?
atau bahkan tentang masalahmu yang membuatmu menangis saat ini ?
ku coba tuk gambarkan senyumanmu oleh lemahnya jemariku,
tapi aku sadar, takkan ada yang dapat gantikan hangatnya senyummu kini sang pagi telah menantiku,
menawarkan langkah langkah baru tanpamu apakah yang harus ku pilih ?
menunggumu ? #sampai kapan
melupakanmu ? #bukan inginku
atau bahkan membencimu ? #tak bisa
aku terlalu lemah tuk tau dan kini hanya berharap,
mungkin esok kau kan datang padaku berikan jawabannya padaku,

atau tak akan pernah, entahlah
bersabar kuncinya, 🙂

bersabar